Tips Mengecek Perbedaan Cotton Combed pada Kaos Distro
Tampilkan postingan dengan label Tips Mengecek Perbedaan Cotton Combed pada Kaos Distro. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tips Mengecek Perbedaan Cotton Combed pada Kaos Distro. Tampilkan semua postingan

Senin, 17 Februari 2014

Tips Mengecek Perbedaan Cotton Combed (20s, 24s, 30s, dan 40s) pada Kaos Distro


Selamat siang Para Pecinta Grosir Kaos DistroBandung. Senang sekali bisa berjumpa dengan Kamu. Kali ini Grosir Kaos Distro Bandung ingin share tips melihat Kualitas Kaos Distro yang bagus, khususnya berkaitan dengan bahan cotton combed. Untuk itu, yuk kita intip infonya.. 

a. Makna Cotton Combed

Cotton Combed adalah jenis katun (cotton) yang sangat halus, pada proses pembuatannya serat katun diproses secara khusus sebelum diputar di mesin pemintal. Secara umum cotton combed ini lebih mahal dibandingkan kain katun biasa. Bahan Cotton combed juga terlihat lebih rata karena serat benangnya yang halus.

Bahan Kaos Distro
Cotton Combed-GKDB

Karena sifat bahan cotton combed yang sangat halus dan kuat, bahan cotton combed sering digunakan untuk bahan sprei atau bahan pakaian seperti kaos, yang bersentuhan langsung dengan kulit manusia.

Bahan cotton combed memiliki sifat tidak panas dan mudah menyerap keringat karena bahan baku dasarnya adalah serat kapas alami, sehingga sering digunakan sebagai bahan pakaian santai maupun pakaian olahraga. Kaos dengan bahan cotton combed sangat cocok digunakan di daerah beriklim tropis seperti di Indonesia karena sifatnya yang menyerap keringat. Lebih jauh lagi, bahan cotton combed sering digunakan untuk bahan kaos distro yang banyak dicari.

b. Perbedaan Cotton Combed 20s, 24s, 30s, dan 40s  

Secara umum, semakin kecil angka semakin tebal bahan kaos yang dimaksud. Walaupun demikian, tidak ada standar yang pasti di antara para produsen bahan katun, sehingga istilah 20s dari produsen A bisa berbeda ketebalannya dengan bahan 20s dari produsen yang lain. Angka 20, 24, 30, dan 40 menunjukkan tipe benang yang digunakan pada proses perajutan menjadi bahan kain.

1)    Benang 20 biasanya digunakan untuk menghasilkan bahan kain dengan gramasi antara 180 – 220 gr/m2 untuk jenis rajutan jarum tunggal.
2)    Benang 24 digunakan untuk menghasilkan bahan kain dengan gramasi antara 170 – 210 gr/m2 untuk jenis rajutan jarum tunggal.
3)    Benang 30 digunakan untuk menghasilkan bahan kain dengan gramasi antara 140 – 160 gr/m2 untuk jenis rajutan jarum tunggal. Untuk jenis rajutan jarum ganda, bahan kain yang dihasilkan mencapai gramasi antara 210 – 230 gr/m2.
4)    Benang 40 digunakan untuk menghasilkan bahan kain dengan gramasi antara 110 – 120 gr/m2 untuk jenis rajutan jarum tunggal. Untuk jenis rajutan jarum ganda, bahan kain yang dihasilkan mencapai gramasi antara 180 – 200 gr/m2.

Jadi semakin kecil angkanya,semakin tebal kainnya dan semakin besar angkanya maka kainnya akan semakin tipis.

Huruf ‘s’ di belakang angka menunjukkan jenis rajutan untuk bahan kaos. ‘s’ adalah singkatan dari single knit atau rajutan jarum tunggal. Jenis rajutan ini rapat, padat, kurang lentur. Sebagian besar bahan kaos katun yang beredar di pasaran menggunakan tipe rajutan jarum tunggal ini.

Selain single knit, juga ada double knit atau rajutan jarum ganda, bahan dapat digunakan bolak-balik, kedua sisinya sama saja. Bahan kaos double knit ditandai dengan huruf ‘d’ di belakang angka. Jenis rajutannya tidak rapat, kenyal, dan lentur, sehingga cocok digunakan untuk pakaian bayi dan anak-anak.

Kaos yang biasanya digunakan untuk bahan sablon kaos distro, umumnya menggunakan bahan kain katun combed 20s dan 30s.

c. Menilai Kualitas Jahitan Kaos 
Walaupun kaos merupakan pakaian santai dan memberi kesan sederhana, ada beberapa hal yang membedakan kualitas kaos. Selain bahan yang digunakan, kualitas kaos juga ditentukan oleh kualitas jahitannya. Semakin baik kualitas jahitan akan semakin memberi kesan yang rapi dan tidak merusak bahan kaos.
Jahitan Kaos Distro
Jahitan Kaos Distro-GKDB

Jahitan kaos minimal terdapat pada bagian kerah dan bawah kaos.
1)    Jika jahitan rapi dengan jarak antarjahitan sama, kualitas jahitan kaos baik.
2)    Perhatikan juga jarak antarjahitan tersebut, semakin rapat semakin baik kualitas jahitannya
3)    Begitu juga dengan sisa benang pada ujung-ujung jahitan. Jahitan yang baik tidak akan meninggalkan banyak sisa benang.
4)    Perhatikan juga sambungan antara lengan dan badan kaos. Jahitan yang baik akan membentuk sambungan yang membentuk persilangan garis.
5)    Berikutnya adalah batas pinggir kain yang diobras. Jika jahitan obras terlihat rapat dan rapi, menandakan kualitas obras yang baik.

Demikianlah tips-tips mengecek perbedaan jenis cotton combed untuk pembutan kaos distro. Mau tahu sejarah t-shirt di dunia? silakan klik di sini. Semoga bermanfaat.

Info lebih lanjut, silakan kontak ke
Email  : ijijaelani90@gmail.com

Selamat Belanja..